Jilbab : Pakaian Kebesaran Agama-Agama Besar di Dunia

Advertisemen
Sejarah mencatat bahwa jilbab merupakan bagian dari pakaian kebesaran sebagian besar agama di dunia. Pakaian penutup kepala yang sering digabung dengan pakaian panjang (semacam Toga) yang menutupi hamper seluruh tubuh itu bahkan tidak hanya dipakai oleh wanita, melainkan juga dipakai oleh guru-guru (pendeta) agama.
Diakui atau tidak jilbab adalah bagian dari tradisi dan ajaran agama-agama. Jilbab merupakan identitas tentang sebuah kesopanan, kebaikan dan ketaatan.

1.      Tradisi Islam (muslimah)
Islam mewajibkan setiap wanita untuk mengenakan jilbab. Kewajiban berjilbab dalam islam tertuang dalam firman allah SWT:
“Hai Nabi, katakanlah kepadaistri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan para wanita mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka.”(Q.S. Al-Ahzab:59).
“katakanlah kepada para wanita mukmin, hendaklah mereka menahan pandangan dan memelihara kemaluan mereka, janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang (biasa) tampak pada dirinya. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada-dada mereka.” (Q.S. an-Nur: 31).
2.      Tradisi Kristen (suster dan biarawati)
Dalam Kristen dan katolik, pakaian semacam jilbab slalu digunakan oleh para biarawati dan suster. Di dalam Bible, misalnya tertuang pernyataan:
Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. (1 Korintus 11: 5).
Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menutupkan kudung ke kepalanya (11:6).
Bunda Theresa (Agnes Gonxha), salah satu tokoh penutan umat Kristen dan katolik selalu memakai ‘jilbab’ dalam hidupnya. ‘jilbab’ dengan nuansa putih dan sentuhan garis biru sang Bunda telah menjadi bagian dari keramahan dan kepeduliannya terhadap sesama.

3.      Tradisi yahudi
Rabbi Rachel, salah seorang rabbi yang sangat dihormati oleh umat yahudi, juga selalu menggunakan penutup kepala dan longdress dalam kesehariannya, terutama pada saat memimpin prosesi keagamaan.
4.      Tradisi Budha
Dewi Kwan Im (Avalokitesvara Bodhisattva), yang dikenal sebagai budha dengan 20 ajaran welas asih, juga digambarkan memakai pakaian suci yang panjang menutupi seluruh tubuh dengan kerudung berwarna putih menutup kepala.
5.      Tradisi Hindu
Hal yang sama juga dilakukan dalam tradisi orang-orang India yang sebagian besar beragama hindu. Pakaian yang panjang sampai menyentuh mata kaki dengan kerudung menutupi kepala adalah pakaian khas yang dipakai sehari-hari.

6.      Tradisi Barat Abad Pertengahan
Demikian juga pakaian orang-orang Eropa dan Amerika abad pertengahan. Pakaian panjang yang anggun dengan penutup kepala yang khas itu tidak hanya dipakai oleh kerabat kerajaan dan kaum borjuis, namun juga dipakai oleh rakyat kebanyakan. Bahkan style fashion era itu telah menginspirasi para perancang busana saat ini untuk dipakai pada acara-acara agung seperti pernikahan.
7.      Tradisi Jepang Masa Lalu
Begitu juga ‘jilbab’ dipraktikkan dalam tradisi masyarakat jepang Pada masa lalu. Pada wanita tradisional Jepang.
Mungkin saja benar, sejak dulu sampai saat ini ‘jilbab’ tidak hanya menjadi bagian dari dinamika peradaban manusia, namun telah menjadi symbol kebaikan dan ketaatan dari sebuah keyakinan. Hampir semua agama menggunakan dan menghormati ‘jilbab’ sebagai symbol pakaian yang agung meski tidak semua menetapkan jilbab sebagai kewajiban.
Namun demikian, jilbab dalam tradisi islam tidak bisa disamakan dengan tradisi ‘jilbab’ yang ada pada agama atau bangsa lain. Perintah berjilbab dan berkerudung adalah murni perintah baru dalam Islam, buakn bagian dari tradisi masa lalu. Dengan kata lain, jilbab adalah identitas asli wanita Muslimah sejak zaman Baginda Nabi Muhammad SAW, yakni sejak turunnya wahyu Allah SWT tentang jilbab dan kerudung kepada beliau. Jilbab merupakan symbol kemuliaan dan penghormatan kepada para wanita, karena islam begitu menghormati, menjaga dan melindungi kaum wanita…

(dikutip dari buku "jilbab syar'i" karangan Arief B. Iskandar)
 
Sumber: http://hidazzahra.blogspot.com/2012/12/jilbab-pakaian-kebesaran-agama-agama.html
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments